Senin, 22 Maret 2010

Lembar Soal UN di Palu Tertukar

Liputan6.com, Palu: Ujian Nasional di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (22/3), diwarnai tertukarnya soal ujian. Para pengawas di Sekolah Menengah Umum Negeri Dua Palu pun terpaksa menarik seluruh soal yang telah dibagikan. Lembar soal mata pelajaran Bahasa Indonesia tertukar antara kelas IPA dengan kelas Bahasa.

Kekeliruan ini baru diketahui salah seorang siswa saat ujian telah berlangsung selama hampir setengah jam. Kepala Sekolah SMUN 2 Palu Muhammad Ali Kadir mengatakan sudah mengatasi insiden kecil ini. Ali menyebut jumlah peserta UN kali ini sebanyak 493 orang dan semuanya hadir.

Terlepas dari kejadian tersebut, pelaksanaan UN di Palu, Sulteng, berjalan aman dan lancar. Isu bocornya lembar soal dan jawaban tidak terjadi.(WIL/AYB)

Kebocoran UN Merata di Medan

Senin, 22 Maret 2010 | 18:49 WIB
DHONI SETIAWAN/KOMPAS.com
Siswa mengerjakan Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri 70, Jakarta Selatan. Senin (22/3/2010). Pelaksanaan UN juga serentak terjadi di SMA/SMK/MA seluruh Indonesia pada hari ini hingga Jumat (26/3/2010) mendatang. KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
TERKAIT:

MEDAN, KOMPAS.com — Soal dan kunci jawaban Ujian Nasional (UN) beredar di Medan pada malam menjelang ujian yang menentukan kelulusan siswa itu berlangsung, Senin (22/3/2010). Kebocoran soal UN tersebut diduga merata di banyak sekolah di Kota Medan, Deli Serdang, dan daerah lain di sekitarnya.

Koordinator Komunitas Air Mata Guru (KAMG) Abdi Saragih menjelaskan, pada Minggu (21/3/2010) pihaknya memperoleh salinan soal UN untuk mata pelajaran Biologi, Bahasa Indonesia, dan Sosiologi dari seorang joki. Joki tersebut mendapatkannya dari seorang oknum di Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang.

"Soal-soal UN itu sama persis dengan soal UN yang diujikan keesokan harinya. Info kebocoran soal itu sudah kami terima sejak dua pekan lalu, tetapi baru semalam kami bisa memperoleh buktinya," ujar Abdi.

Aktivis KAMG memperoleh salinan soal itu dengan menyamar sebagai salah satu siswa peserta UN. Banyak juga siswa yang berburu soal UN. Mereka memperoleh informasi bahwa sepaket soal UN yang terdiri dari enam eksemplar itu dijual joki seharga Rp 600.000.

Dewan Pembina KAMG Denny Bay Saragih menjelaskan, penemuan soal UN itu semakin menguatkan bahwa UN selama ini berjalan penuh kecurangan. Guru dan siswa hanya menilai UN sebagai penghalang kelulusan sehingga harus dilewati dengan berbagai cara, termasuk bertindak curang.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Bahrumsyah mengatakan, masalah dugaan kebocoran soal biar nanti diusut secara hukum. Alasannya, itu semua menyangkut tindak pidana. Dia juga mewanti-wanti agar para siswa tidak memercayai SMS berisi jawaban soal yang beredar.

Menurutnya, sulit soal UN bisa bocor. Sejak proses pencetakan sampai pengiriman soal ke sekolah-sekolah, soal UN selalu dijaga polisi. "Semua pekerja di percetakan diperiksa satu per satu. Sulit bisa bocor," ujarnya.

Penulis: MHF | Editor: made Dibaca : 4603
Sent from Indosat BlackBerry powered by

Keamanan UN 2010

jual soal un 2010berita mengenai adanya jual soal un 2010 polda jawa timur udah mengamankan Ujian Nasional (UNAS) di Jatim. semuanya udah dipersiapkan dan membentuk ‘Operasi Cendekia 2010′. bagi yang pengen nyontek hati-hati loh!

operasi menjaga mulai dari pengadaan naskah soal ujian hingga UN 2010 selesaiPudji mengungkapkan, selain menjaga proses pelaksanaan UNAS mulai tingkat SMA, SMP, SD, juga akan menindak tegas terhadap kecurangan-kecurangan yang terjadi pada UNAS.

“Kita juga akan berusaha mencegah terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Polisi akan menindak tegas para pelaku tindak pidana seperti, joki, pengadaan naskah illegal dan tindak pidana lainnya,” ungkapnya.

Pudji menerangkan, petugas pengamanan maupun adanya penemuan kasus, akan diserahkan ke masing-masing polres.

“Nantinya polres akan mengembangkan sesuai dengan keadaan kamtibmas di wilayah hukum masing-masing. Polda sepenuhnya akan menyerahkan hal-hal itu ke polres masing-masing,” tandasnya.

bersiaplah kalian dengan senjata baru karena unas kali ini lebih garang, selamat berpusing ria!

Sabtu, 20 Maret 2010

Obama Batal Datang, Indonesia Tak Rugi

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat internasional dari CSIS Kusnanto Anggoro menyatakan, pembatalan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak merugikan Indonesia. Penundaan lawatan orang nomor satu negara adikuasa hingga Juni nanti harus dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk berdiskusi dengan seluruh stakeholder termasuk DPR dan DPD.

"Saya tidak yakin pembangunan nasional dan daerah sudah dibicarakan pemerintah pusat dengan DPR dan DPD. Malahan ini masih on paper. Makanya rentang Maret-Juni ini harus dimaksimalkan," kata Kusnanto dalam sebuah diskusi di DPD/MPR RI, Jakarta, Jumat (19/3).

Kusnanto mengatakan, ditunda atau tidak, faktanya pemerintah lebih mengedepankan politik luar negeri. Kenyataannya hubungan ini lebih dirancang AS. Kusnanto menyarankan, Indonesia harus tegas dengan arah politik luar negerinya. Indonesia juga harus memperkuat pengaruhnya di ASEAN. "Dalam konteks itu Amerika tidak penting-penting amat. Amerika bahkan sudah tahu 30 tahun lagi akan tamat oleh China," kata Kusnanto.

Kusnanto berharap, Indonesia juga tidak terpesona dengan isu Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pemerintah harus percaya diri karena Kopassus Indonesia menduduki peringkat ketiga sedunia. "Lagipula apa harganya bantuan 600 ribu dolar. Indonesia harus lebih unggul dari Amerika. Indonesia lebih untung tanpa Amerika, tapi Amerika tidak untung tanpa Indonesia, karena mereka tanpa kita akan kehilangan 25 triliun dolar," tegas Kusnanto.

Pengamat ekonomi politik Didin S Damanhuri mengungkapkan, penundaan kunjungan Obama menjadi tantangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia sependapat dengan Kusnanto, SBY harus berkonsultasi dengan seluruh stakeholder di Indonesia. Bila dilakukan, Indonesia akan mempunyai harga tinggi di mata AS. "Indonesia juga tidak sekedar mengekor Amerika," ujar Didin.

Dalam bidang perdagangan, Indonesia seharusnya punya agenda independen untuk menganjurkan barang-barang lokal yang pantas dijual di Trans-Pacific. Indonesia harus membuktikan sebagai negara independen.

Karena itu, Didin mengharapkan sejumlah hal. Pertama, Indonesia mempersiapkan produk-produk eksotik dari pertanian, rumah tangga, bahkan kuliner. Kuliner Indonesia punya pangsa pasar sendiri. Kedua, Indonesia harus memberikan nilai tambah pada tehnologi. Selain itu, rencana pendidikan untuk industrialisasi juga harus diubah.

Sementara Wakil Ketua DPD RI Laode Ida mengemukakan, Obama datang bulan ini atau tahun depan tidak akan memberi manfaat bagi Indonesia.

Kecuali, Indonesia bisa menggunakan kunjungan Obama demi kepentingannya. "Saya tidak tahu kedatangannya apakah terkait penolakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia. Penundaan ini biar sajalah," kata Laode.(Andhini)





Bookmark and  Share

DETAIL VIDEO [0]

Kamis, 11 Maret 2010

Jenazah Dulmatin dan Pengawalnya Belum Diambil Keluarga

Liputan6.com, Jakarta: Jenazah Dulmatin alias Yahya Ibrahim alias Joko Pitono hingga Kamis (11/3) siang belum diambil pihak keluarga. Begitu juga dengan dua jenazah lainnya yang menurut polisi adalah pengawal Dulmatin, yaitu Ridwan serta Hasan Nur. Ketiga jenazah masih tersimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur. Ketiganya adalah teroris yang tewas dalam penggerebekan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Gang Asem, Jalan Setia Budi, Pamulang, Tangerang, Banten, Selasa lalu [baca: Kapolri Pastikan Dulmatin Tewas].

Reporter SCTV Carlos Pardede melaporkan kerumunan wartawan masih terlihat di RS Polri. Mereka menantikan keluarga Dulmatin dan dua pengawalnya datang mengambil ketiga jenazah itu. Sementara Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Brigadir Jenderal Musadek Ishak yang sempat hadir di RS Polri tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan [baca: Jenazah Dulmatin Masih Berada di RS Polri].(BOG)


Bookmark

  • Delicious
  • Digg
  • reddit
  • StumbleUpon

POSTING KOMENTAR ANDA

Dulmatin Tewas Meninggalkan Utang Rp 70 Ribu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tersangka teroris yang tewas di Pamulang, Dulmatin alias Joko Pitono, ternyata masih meninggalkan utang Rp 70 ribu. Awal Januari lalu, teroris yang dinyatakan buron sejak delapan tahun lalu ini pernah memesan sembilan tas ransel.

Teguh sempat curiga dengan pesanan tetangga se-RT-nya itu. Pasalnya, warga setempat tidak tahu latar belakang warga yang mengaku bernama Yahya Ibrahim itu. "Cuma tahu kerja jual-beli mobil di Ciputat," katanya.

Terlebih, rumah kontrakan Yahya di Gang Salak 5 kerap dikunjungi tamu bergamis dari luar lingkungan itu. Namun, pertanyaan-pertanyaan Teguh selalu diacuhkan Yahya. "Orangnya ga banyak omong," katanya.

Namun dari satu percakapan, tersirat Yahya memiliki banyak pengikut. "Yahya sempat bilang, kalau tasnya bagus, akan pesan lagi, 'orang saya banyak'," kata Teguh.

Tapi jangankan memesan tas lagi, melunasi utang Rp 70 ribu pun tak sempat dilakukan Dulmatin. Maut lebih cepat menjemputnya. Untung pengusaha konveksi itu akhirnya merelakan piutangnya. "Ya saya ikhlasin saja," kata Teguh..


REZA M

  • Share on Facebook
  • Send
  • Print

Selasa, 09 Maret 2010

Polisi Terus Gempur Teroris di Aceh

Minggu, 7 Maret 2010 | 17:37 WIB
SERAMBI/M ANSHAR
Brimob dari Mabes Polri melakukan pergantian dengan pasukan Brimob sebelumnya, sebelum melakukan operasi pengepungan lanjutan terhadap kelompok radikal di kawasan hutan Desa Lam Kabeue, Aceh Besar, Jumat (5/3/2010).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian masih terus melakukan upaya penyergapan terhadap kelompok teroris di Lamkabeu, Aceh Besar. Meski tiga anggota kepolisian dari Brimob Polda Aceh dan Densus 88 Gegana Brimob, Kelapa Dua, Depok, tewas, namun tidak ada pengurangan kekuatan pasukan.

"Pasukan masih disana, dan tetap melakukan pengejaran," kata Kepala Korps Brimob Polri Irjen Imam Sudjarwo, usai pemakaman Brigadir Boas Woasiri, di Taman Makam Pemuliaan, Pusat Latihan Multifungsi Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/3/2010).

Ia mengatakan, hingga saat ini kekuatan pasukan Densus 88 dari Gegana Brimob yang melakukan penyergapan berjumlah sekitar 300 orang. "Beberapa hari lalu bahkan kekuatan kita tambah satu kompi. Kita berangkatkan kesana untuk penebalan," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Sulistyo Ishak menegaskan hal yang sama. Lebih lanjut, ia mengatakan, polisi masih mendalami afiliasi kelompok dan jaringan dari teroris di Aceh tersebut.

Disinggung apakah kelompok teroris ini terkait jaringan Al Qaida dan bertujuan melintas Selat Malaka, Sulistyo belum bisa menjelaskan detail. "Informasi akan didalami. tentunya belum sampai ke sana," demikian Sulistyo.

Penulis: C11-09 | Editor: mbonk Dibaca : 9272
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 14 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

  • amborfull amborfull
    Senin, 8 Maret 2010 | 20:24 WIB
    buru terus teroris pak polisi jangan menyerah,.........lepas baju pun jadi biar dia berani maju dan bisa di berangus habis, hahahaha,................hidup pak polisi. tapi pak polisi gakboleh semena2 kepada rakyat ya,...................dan untuk yang gugur pak polisi , moga kamu menjadi acuan semangat pasukan,dan moga amal ibadah di terima di sisiNya ,amin.............

  • moch. anan
    Senin, 8 Maret 2010 | 10:21 WIB
    semua kegiatan pasti punya cara bertindak yang telah ditentukan,,,,, jadi kita sebagai warga negara yang baik kasih aja semangat bagi mereka2 yang ada di sana,,,jangan malh menilai yang tidak2.........

  • rakyat jelata
    Senin, 8 Maret 2010 | 07:24 WIB
    sudah selayaknya kita harus memberi dukungan pd pemerintah dan jajarannya dlm menumpas teroris hargai jerih payah mereka dlm membela n menjaga keamanan negara,sy menghimbau jangan berkomentar negatif jika tdk tahu /memahami mslah btapa sedihnya mrk yg tlh kehilangan anggota klgnya demi membela negara.

  • andara early
    Selasa, 9 Maret 2010 | 16:27 WIB
    gus der, gimana nanti kalau anak kamu yg jadi tentara terus meninggal di tugasnya. apa komentar kamu?....

  • amborfull amborfull
    Senin, 8 Maret 2010 | 20:28 WIB
    buka baju juga boleh kok pak polisi,..............maju terus pantang mundur,..kalo nunggu perlengkapan tempur kapan mau berangkat perang habis gak ada lagi bajunya anti peluru itu aja undian,....keburu hilang para terorisnya.
1 2 3 »
Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

Penggerebekan Teroris di Aceh & Pamulang Settingan?


text TEXT SIZE :
Share
Maria Ulfa Eleven Safa - Okezone

JAKARTA - Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf sudah mencium aksi teroris di Aceh setahun lalu dan melaporkannya kepada polisi. Namun tidak langsung ditindak lanjuti, alasannya polisi masih menunggu waktu yang tepat. Jika dicermati, aksi teror kerap terjadi menjelang kedatangan tamu asing, seperti menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, 20-22 Maret mendatang. Apakah ini settingan polisi?

"Yang saya khawatirkan ya seperti itu," terang Eksekutif Direktur International Institute for Peacebuliding, Noor Huda Ismail saat dihubungi okezone, Rabu (10/3/2010).

Jebolan pesantren Ngruki sekaligus pengamat teroris ini menambahkan, wajar jika masyarakat akhirnya menghubung-hubungkan antara satu peristiwa dengan peristiwa teror di Indonesia. "Dan ini yang harus dijelaskan kepolisian, polisi harus menjelaskan tugasnya kepada masyarakat. Karena, manajemen polisi (dalam menangani kasus) berantakan. Misalnya, kasus salah tangkap, pemaksaan, manipulasi kasus dan sebagainya," imbuhnya.

Berkaitan dengan penggerebekan teroris di Pamulang kemarin, Noor menyayangkan pendekatan-pendekatan yang dilakukan polisi untuk menangkap teroris. "Pendekatan legal formal saja tidak cukup dan tidak akan menyelesaikan masalah. Seharusnya, polisi tidak langsung mematikan teroris di Pamulang, bisa saja dilumpuhkan dulu agar bisa mengorek keterangan lebih jauh dari dia. Kan nembak itu ada prosedurnya, kalau sudah begini kan jadi panjang ceritanya," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, sekira pukul 11.00 WIB, Densus 88 Anti Teror meringkus seorang pemuda di Warnet Multiplus. Pemuda yang diduga Dulmatin ini pun akhirnya tewas karena berusaha melawan saat ditangkap.

Tak lama berselang, Densus 88 juga menggerebek sebuah rumah di Gang Asem, Gaplek Pamulang. Dari lokasi tersebut, Densus juga terpaksa menembak mati dua orang karena dinilai membahayakan. Hingga kini, polisi masih melakukan identifikasi terhadap tiga jenazah tersebut.(bul)
(hri)

Bagi Pengguna Ponsel, BlackBerry Nikmati Berita Terkini Di http://m.okezone.com
Share
 Ada 0 komentar untuk berita ini. Komentar Anda?

Silahkan kirim komentar Anda. Kami berhak menghapus komentar apabila diperlukan

Penembakan teroris dan kedatangan obama


JAKARTA (Pos Kota) – Indonesia seperti sedang cari muka dari Amerika Serikat menjelang kedatangan Presiden Obama. Hal ini terbukti dengan peningkatan aktivitas pengejaran terhadap pelaku teroris.

“Kesannya, dengan penangkapan teroris ini pemerintah Indonesia ingin menunjukkan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa Indonesia sukses memberantas teroris,” kata pengamat intelijen dan teroris, Soeripto.

Mantan anggota DPR dari FPKS ini melihat gerakan teroris Pamulang ini berbeda dengan yang selama ini bergerak di Indonesia. Mereka bergerak tidak berdasarkan garis komando.
“Sekarang modelnya asimetris terpencar-pencar dalam sel-sel sendiri-sendiri dan tidak mengandalkan garis komando lagi,” katanya. “Kelompok semacam ini mudah dimainkan inteligen asing untuk ditunjukkan kepada Obama.”

Namun berbeda dengan Soeripto, pengamat teroris UI Wawan Purwanto mengaku tidak memiliki data tentang keterkaitan teroris ini dengan rencana kedatangan Obama. “Sampai saat ini belum ada data maupun saksi yang mengarah ke sana,” katanya.

Meski demikian, kalau bicara kemungkinan bisa saja hal itu dikait-kaitkan. Namun yang pasti bila bicara saat ini belum ada petunjuk yang bisa dipegang. “Kalau bicara kemungkinan bisa saja tapi datanya belum ada,” katanya.

Kalau soal kaitan dengan teroris yang pernah ada di Indonesia, Wawan mengatakan hal itu saling berhubungan meskipun namanya berbeda. “Kalau itu ada data-data yang mendukung, cara bekerja, pergerakan mereka dan beberapa hal lain ada kesamaan. Meski selalu muncul dengan beda nama,” tambahnya.

Hal sama dikemukakan Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme Menko Polhukam, Ansyaad Mbai. Menurutnya sangat jelas kaitan antara teroris yang tertembak di Pamulang dan pengejaran di Aceh saat ini. “Meski demikian kita harus menunggu kepastiannya dari Mabes Polri,” katanya.

Al Haidar, pengamat troris lainnya juga sependapat bahwa penembakan di Pamulang merupakan pengembangan dari Aceh. Bahkan pemasok senjata yang digunakan kelompok ini merupakan pasokan dari Pandeglang.

Disebutkan pula, teroris yang tertangkap dan juga tertembak di Pamulang mempunyai target Jakarta. “Biasanya memang seperti itu, mereka akan mendekati target untuk menyusun operasinya,” jelasnya. “Kalau targetnya Jakarta, mereka bisa berkumpul di Tangerang, Banten atau Bogor.”

BELUM BERUBAH

Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Departemen Luar Negeri belum ada pemberitahuan tentang perubahan rencana kunjungan Obama ke Indonesia pertengahan Maret ini, menyusul penggerebekan teroris di Pamulang dan Aceh.

“Justru dengan pengungkapan kasus teroris ini menunjukan kesan positif bagi AS dan negara lainnya tentang keseriusan Indonesia dalam menumpas jaringan teroris,” kata Juru Bicara
Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah yang dihubungi di Jakarta, Selasa (9/3) malam.
Ia mengatakan pengungkapan kasus teroris itu tidak akan mempengaruhi kedatangan Obama ke Indonesia. “Sampai sekarang kami masih melakukan persiapan protokoler maupun substansi dari kunjungan kenegeraan tersebut,” katanya.

Dalam sehari kemarin, terjadi penyergapan pelaku teroris di kawasan Pamulang, Tangerang. Penggerebkan pertama terjadi di ruko di Jl. Siliwangi nomor 6. Dari penggerebekan di tempat itu seorang yang dikenali bermana YI alias M tewas tertembak. Dari tangannya ditemukan sebuah revolver dengan enam peluru, satu diantaranya sudah ditembakkan.
Pada waktu yang hampir bersamaan, penggerebekan kedua terjadi di Jl. Setiabudi 15 Pamulang Barat. Dua orang di atas sepeda motor tewas tertembak. (winoto/johara/B)

Bookmark  and Share

Rabu, 03 Maret 2010

Di balik opsi A dan C di pansus century

INILAH.COM, Jakarta — Pansus Hak Angket Bank Century akhirnya memutuskan dua opsi yang lebih dikenal dengan opsi A dan opsi C. Bukan persoalan mudah bila akhirnya pansus bersepakat memilih dua opsi itu. Nuansa intrik dan adu strategi tampak jelas dalam penentuan kedua opsi itu.

Pertama kali muncul istilah opsi kesimpulan saat Tim Perumus yang dipimpin Mahfudz Siddiq hampir selama lima hari dari Kamis (25/2) pekan lalu hingga Senin (1/3) malam. Hingga Senin (1/3) sore, opsi kesimpulan masih terdapat tiga opsi; opsi A, kebijakan dan pelaksanaan FPJP dan PMS tidak ada masalah; opsi B, kebijakan FPJP dan PMS tidak ada masalah, namun pelaksanaan bermasalah. Sedangkan opsi C, kebijakan dan pelaksanaan FPJP dan PMS bermasalah.

Ketiga opsi itu hingga sehari menjelang pengambilan kesimpulan di sidang paripurna masih terjadi tarik ulur antarafraksi di Pansus Century. Saat rapat pleno internal Pansus Century Senin (1/3) sore, Pansus Century belum bisa memutuskan opsi mana yang dipakai dari tiga opsi tersebut. Akhirnya sekitar pukul 18.30, rapat pleno Pansus Century diskors hingga pukul 22.00.

Saat skors diambil oleh Pansus Century, sebenarnya sudah tampak mengerucut fraksi-fraksi untuk memilih dua opsi. "Kecedendrungannya akan dipilih opsi A dan opsi C. Harapannya hanya satu opsi," ujar anggota Pansus Bank Century dari FPPP Muhammad Romahurmuziy.

Saat rapat pleno pansus diskors, Tim Perumus kembali ditugaskan membahas kembali rumusan kesimpulan dan rekomendasi hingga pukul 21.00. Tujuannya agar dalam sidang paripurna tidak ada lagi perdebatan di internal pansus. Karena saat di sidang paripurna yang dibawa adalah suara pansus, bukan fraksi per fraksi.

Nah, saat skors sidang pleno paripurna inilah, adu strategi dan taktik diadu. Karena skors sidang pleno bukanlah skors biasa. Aura politis cukup kental dalam skors sidang pleno pansus Century tersebut. "Demokrat biar tahu rasa kita kerjain, malam ini kan mereka bertemu dengan Ketua Dewan Pembina," ujar seorang anggota pansus dari salah satu partai besar di parlemen kepada rekan sefraksinya di sela-sela salat Maghrib di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/3).

Memang Senin (1/3) malam Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI di kediaman pribadi, di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. "Ya untuk konsolidasi internal," ujar Ketua FPD Anas Urbaningrum ketika dikonfirmasi perihal pertemuan Senin (1/3) malam.

Setelah skors dicabut oleh pimpinan sidang, tepat pukul 22.00 atau 12 jam menjelang rapat paripurna, rapat internal Pansus Century kembali rapat untuk memutuskan opsi yang akan diambil oleh pansus. Dalam rapat itu perdebatan tetap saja terus terjadi. Setidaknya, rapat pleno Pansus Bank Century terkait opsi kesimpulan dan rekomendasi berakhir sekitar pukul 00.30 Selasa (2/3) dini hari.

Memang tampak normal rapat Pansus Bank Century tentang opsi kesimpulan dan rekomendasi hingga dini hari. Karena memang, rapat pansus hingga dini hari bukan kali pertama ini saja. Namun, momentum rapat hingga dini hari di saat menjelang paripurna menjadi tak wajar.

Menurut seorang satu anggota Pansus Bank Century yang enggan disebutkan namanya menegaskan, rapat hingga dini hari terkait opsi A dan C memang didesain. "Itu sengaja kita lakukan, ya buying time. Agar Partai Demokrat tak melakukan sejumlah tekanan ke partai koalisi jelang Sidang Paripurna," ujar politisi yang tergabung dengan koalisi SBY-Boediono ini.

Upaya itu tampaknya memang cukup berhasil. Setidaknya opsi A dan C pada akhirnya dipilih oleh Pansus Century untuk dibawa ke sidang paripurna DPR. Kedua opsi ini bukanlah opsi biasa saja. Karena dua opsi ini saling diamteral satu dengan lainnya. Karena dengan dua opsi ini pulalah, dapat dengan mudah publik memetakan sikap fraksi yang konsisten dan fraksi yang berbelok.

Jika memakai format opsi A dan C, bisa jadi peta kekuatan antara pro bailout dan kontra bailout dapat dengan mudah dilihat. Setidaknya, fraksi yang memilih opsi A terdiri dari FPD, FPKB, dan FPAN. Sedangkan fraksi yang memilih opsi C yaitu FPG, FPDIP, FPKS, FPAN, F Gerindra, dan F Hanura.

Sekadar diketahui di opsi C, di poin kesimpulan poin tiga, terdapat matrik yang menyebutkan nama-nama dan pihak yang bertanggungjawab di setiap tema yang telah dibahas oleh Pansus Bank Century. Kondisi ini jelas menunjukkan kelas mana partai yang makan asam garam dan mana partai yang berbau kencur. Karena tak bisa dipungkiri, Partai Golkar memiliki andil yang dominan terkait opsi dan skenario Pansus Bank Century. [mor]

Rusuh, Demo Century Dipukul Mundur dari DPR



VIVAnews - Bentrokan terjai di depan gedung DPR. Bentrokan terjadi antara polisi dengan demonstran yang berasal dari gabungan mahasiswa.

Pantauan VIVAnews bentrokan terjadi saat massa mahasiswa melempari polisi yang berada di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 3 Maret 2010.

Massa gabungan mahasiswa itu antara lain berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Batu dan bambu dari arah mahasiswa dilempar ke arah polisi. Pasukan keamanan pun menjawab dengan semprotan meriam air dari mobil watercannon.

Meski disemproti air, mahasiswa terus melawan. Akibatnya, polisi terpaksa melemparkan gas air mata ke arah demonstran.

Barikade polisi terus menekan mahasiswa untuk menjauh dari gerbang DPR. Polisi terus menekan mahasiswa ke arah Gedung Manggala Wana Bhakti milik Departemen Kehutanan. Mahasiswa mulai berhasil dipukul mundur.



Oleh Dese Susilo pramono paeh


wakil rakyat berantem,pendemo bawa molotov


Grand final kerja panjang Panita Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century berlangsung penuh kejutan. Sayangnya, bukan kejutan dalam pengertian cerdas, kejutan yang bisa memberikan pembelajaran politik yang baik pada rakyat, melainkan kejutan memalukan. Kericuhan terjadi di dalam dan di luar gedung dewan.

Di dalam gedung, nyaris terjadi baku pukul massal antar anggota dewan. Bermula dari sikap pimpinan sidang paripurna yang juga Ketua DPR RI, Marzuki Alie, mendadak menutup sidang. Menurutnya, sidang pada Selasa (2/3) itu, hanya berisi agenda mendengarkan pandangan akhir fraksi seputar kerja pansus. Sikap Marzuki langsung disambut protes.


Anggota Pansus Century dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Akbar Faisal, menyebut Marzuki telah melakukan kejahatan konstitusional. Akbar akhirnya diusir dari ruangan sidang karena dianggap tak sopan. Tentang ini Akbar berkilah. "Saya maju ke podium pimpinan bukan untuk menyerang dia. Tetapi menunjukkan bukti tatib yang memungkinkan parpipurna bisa membatalkan keputusan bamus. Dalam tatib itu, bamus lebih rendah dari paripurna," katanya.


Senada Akbar adalah Ganjar Pranowo. Menurutnya kericuhan terjadi lantaran ketua sidang terlalu bernafsu menutup paripurna. Padahal seharusnya, jika kondisi forum memanas, cukup diskors. "Harusnya dia tenang, bisa diskors saja dulu karena memang situasi masih alot," ujarnya.


Marzuki Alie sendiri menyatakan, menurut keputusan Bamus DPR, sidang paripurna membahas Century akan berlangsung dua hari yaitu hari ini dan besok. Dia mengakui, sidang paripurna memang lebih tinggi dibandingkan rapat Bamus DPR. Namun saat dia membuka sidang, tidak ada usulan untuk menambahkan agenda sidang.


Menurut Marzuki, saat membuka sidang, dia sudah membacakan agenda sidang hari ini yang ada dua. Pertama, pelantikan Taufik Kurniawan sebagai Wakil Ketua DPR menggantikan (alm) Marwoto. Kedua, mendengarkan pembacaan hasil kerja Pansus Century. Tidak ada anggota yang meminta perubahan agenda. "Tapi waktu sudah mau ditutup kok mau diubah-ubah lagi," sebutnya seraya menambahkan, dirinya akan tetap memimpin sidang paripurna lanjutan, Rabu (3/3) hari ini.


Kericuhan di dalam gedung berbanding lurus dengan situasi di luar gedung. Ratusan massa pengunjukrasa, bentrok dengan aparat keamanan. Pengunjukrasa yang berasal dari elemen mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di Jakarta serta aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini, membakar spanduk dan melempari polisi dengan batu. Melihat reaksi massa yang telah tak terkendali, polisi melepaskan beberapa kali tembakan peringatan. Massa yang berusaha meringsek masuk ke halaman gedung dewan, dipukul mundur dengan menggunakan water canon.


Saat memukul mundur demonstran, aparat kepolisian menemukan bom molotov. Empat bom molotov itu belum sempat diledakkan. Bom molotov yang dirakit dalam botol minuman ringan ini ditemukan di depan Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta. Bom bersumbu kain, dan berisi bensin lalu dibawa ke pos jaga di Gedung DPR. Belum diketahui siapa yang membawa bom molotov tersebut.


Dalam aksi kerusuhan, polisi mengamankan sedikitnya enam demonstran, termasuk Laode Kamaludin, yang wajahnya sepintas mirip dengan peneriak "Boediono maling" saat Wapres memenuhi panggilan Pansus Century bulan Januari lalu. Kala itu Laode sempat ditangkap sebelum akhirnya dibebaskan. Namun polisi belum mengeluarkan pernyataan perihal ini. Selain bom molotov, turut disita sejumlah barang bukti antara lain spanduk, poster dan juga sebuah mobil Toyota Land Cruiser hitam B 99 ES. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang menyebutkan, mobil ini adalah milik pengacara Eggy Sudjana.

Presiden Tolak Berkomentar


Presiden SBY memilih menahan diri untuk berkomentar soal kericuhan yang dalam sidang paripurna DPR tentang Pansus Century. Pada waktunya Presiden SBY akan menyampaikan pandangan dan pikirannya sendiri terkait kasus bailout Bank Century. "Bapak presiden menahan diri untuk berkomentar terkait yang terjadi di DPR hari ini. Mudah-mudahan dalam pidatonya nanti, akan diungkapkan pandangan-pandangan beliau," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Negara, kemarin.


Lebih lanjut dikemukakannya, dalam waktu dekat Presiden SBY memang akan menyampaikan pandangan dan pikiran-pikirannya terkait kasus Bank Century. "Presiden akan menyampaikan pandangan dan pikiran-pikiran beliau dalam waktu dekat," ujarnya.

DETIK- VIVA -INILAH | GLOBAL | JAKARTA

Share

Roy suryo mengacau di gran final pansus century


JAKARTA - Di saat DPR menggelar sidang paripurna dengan agenda keputusan akhir Pansus Hak Angket kasus Century, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa pagi tadi, membuka Rakernas XIV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta. Dalam acara tersebut Presiden SBY tampak santai dan sama sekali tak menyinggung kasus Bank Century. Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ikut mendampingi presiden di Rakernas Hipmi tampak tegang. Di saat presiden berpidato,

Sri Mulyani sering tertunduk sambil mengamati ponsel di genggamannya. Presiden dalam pidatonya lebih banyak berharap agar Hipmi mampu berperan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Roy Suryo mengacau
Ketika Ketua Pansus Hak Angket Century, Idrus Marham membacakan kesimpulan hasil Pansus, Roy Suryo dari Fraksi Demokrat berkali-kali mengacau sidang paripurna DPR dengan berteriak huuu...., sementara Ruhut Sitompul justru tampak lebih tenang.

Sementara itu suasana di sekitar gedung DPR, Selasa pagi tadi diwarnai aksi demo. Aparat keamanan all out menjaga sidang paripurna DPR dengan agenda utama penyampaian hasil kerja Pansus Angket Century. Sebanyak 2.000 polisi dikerahkan di gedung wakil rakyat.

Seluruh unsur kepolisian diturunkan seperti dari Samapta, Brimob, Polda dan Polres Jakpus. Kekuatan tersebut didukung oleh kendaraan penyemprot air (water cannon), penghalau massa (baracuda) dan pengamanan tameng (security barrier).

Peta kekuatan Pansus Century diprediksikan Fraksi PDIP 40 persen anggota DPR akan menyatakan tidak ada masalah dalam pemberian FPJP dan PMS. Namun, 60 persen akan menyatakan sebaliknya.

Hal ini disampaikan anggota Pansus dari FPDIP, Eva Kusuma Sundari di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/3) pagi tadi.

”Di atas kertas, 40 : 60. 40 yang 3 fraksi (Demokrat, PAN, PKB), 60 yang 6 fraksi (Golkar, PDIP, PKS, PPP, Hanura, Gerindra)," ujar Eva.

Tapi, menurut Eva, kekuatan ini masih bisa berubah. Karena di politik tidak tahu siapa kawan dan siapa lawan. Jika terbuka masih kesempatan lobi masih bisa berubah.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar dalam sidang Paripurna pansus dapat melakukan voting. "Itu harapan kita. PDIP hadir semua kecuali 4 orang," kata dia.

Sebelumnya tim perumus memetakan pandangan dari sembilan fraksi yang menjadi kesimpulan Pansus. Kesimpulan tersebut antara lain, kesimpulan A menyebutkan, Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dan bailout secara kebijakan maupun teknis pelaksanaan tidak bermasalah.

Sedangkan kesimpulan B, FPJP dan bailout hanya bermasalah dalam teknis pelaksanaan, namun tidak dalam kebijakan.Kesimpulan C, FPJP dan bailout bermasalah, baik dalam kebijakan maupun teknis pelaksanaan.

Ahmad Yani dari Fraksi PPP menyatakan, sangat mungkin PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, PKS dan Gerindra memilih kesimpulan C, di mana FPJP dan bailout Century dianggap bermasalah, baik dalam kebijakan maupun teknis pelaksanaannya.

Kubu Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) hampir pasti memilih kesimpulan A, dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mungkin memilih kesimpulan B.

Hingga berita ini diturunkan, untuk sementara gambaran suara yang pro kubu Demokrat atau pro kesimpulan A adalah : 148 anggota DPR Partai Demokrat, PAN dengan 46 anggota, PKB 28 dan PPP 38 anggota, sehingga total 260 suara.

Sementara yang kontra kubu Demokrat dan mengambil sikap oposisi atau kritis adalah PDIP dengan 94 anggota DPR, Golkar 106 anggota DPR, PKS 57 anggota, Gerindra 26 dan Hanura 17 suara, sehingga total suara 300.

Jika semua anggota DPR hadir dalam sidang paripurna itu, hampir pasti kubu Partai Demokrat (SBY-Boediono) kalah, sebab 300 lawan 260. "Inilah yang mungkin bisa membuat kubu SBY panik dan nervous," kata pengamat politik UGM Arie Sujito.

Anggota Pansus DPR, Romahurmuzy mengatakan, gelagat akan munculnya satu rekomendasi bukan berarti suatu pemborosan keuangan negara. "Dalam politik memang ujung-ujungnya kompromi. Di seluruh dunia pun semuanya begitu. Transaksinya adalah transaksi pendapat dan keputusan politik," tandas anggota DPR dari PPP itu.

Kompromisme itulah yang dikecam mahasiswa karena berarti parpol-parpol itu inkonsisten dan tampak sekali dikendalikan oleh para bos partai. Meminjam studi akademisi John Sidel dan Ollo Tornquist, di Indonesia, sebagaimana di Filipina, terbukti para bos masih mengendalikan parpol dengan modal dan jaringan mereka.

Akibatnya, parpol-parpol tak mandiri dan tercekik kepentingan bos-bos yang mendominasi partai. "Ini buruk bagi demokrasi," kata M Subhi Ibrahim MA, Direktur PSIK Universitas Paramadina.

Sejak awal, para pengamat politik dan aktivis memperingatkan partai-partai politik di parlemen agar tidak melakukan politik dagang sapi (deal), karena mereka bakal jadi sasaran protes mahasiswa maupun masyarakat.

"Inkonsistensi setiap parpol di parlemen dalam kasus Century akan membuat geram dan kecewa publik. Selain itu, krisis legitimasi akan mengancam parpolparpol yang deal dalam soal Century itu," kata A Chozin Amrullah, Ketua Umum PB-HMI MPO, Selasa (2/3) pagi tadi.

Sementara Airlangga Pribadi dari Fisip Unair Surabaya menegaskan, parpol-parpol yang inkonsisten dan membuat deal dengan pemerintahan SBY atau kubu Demokrat, hampir pasti terancam krisis legitimasi dan kehilangan kepercayaan rakyat.

Sementara aksi demo besar-besaran dari pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di gedung DPR dan dilaporkannya 108 mantan anggota DPR ke Bareskrim, menunjukkan adanya kepanikan tim sukses dan para pendukung SBY terhadap adanya pelanggaran kasus Century yang dilakukan orang-orang SBY.

"Itu bentuk kepanikan dari tim sukses dan para pendukung SBY di saat enjuritime.Sebab lobi-lobi yang mereka lakukan terhadap sejumlah fraksi gagal, sehingga jalan yang mereka tempuh untuk melemahkan Pansus adalah dengan melakukan penekanan terhadap sejumlah mantan anggota dan anggota DPR yang mereka nilai masih ngotot menyalahkan pemerintah dalam bailout Bank Century," kata Direktur Indonesian Budget Center, Arif Nur Alam kepada Wawasan, Selasa pagi tadi di Jakarta.

Namun, kata Arif, sekarang ini publik makin cerdas. Apa pun yang dilakukan para pendukung SBY sudah diyakini bahwa tindakan itu hanya untuk melemahkan Pansus. "Jangan dikira masyarakat bodoh, "katanya.

Arif menilai, apa yang dilakukan tim sukses dan pendukung SBY dengan melakukan aksi turun ke jalan sebenarnya sangat kontraproduktif dengan pernyataan SBY sendiri yang sebelumnya menginginkan agar kasus Century ini dibuka seterang- terangnya dan jangan ada yang ditutup-tutupi,

"Tindakan itu kontrapoduktif. Apalagi SBY kemarin mengatakan dialah yang bertanggung jawab terhadap bailout Century,"tandas Arif.inl/ary-sn