Minggu, 09 Mei 2010

Konflik Jemaat GKLB Berkelanjutan *Persoalan Dibawa Ke Sidang Raya

PANTAU-Luwuk. Perseteruan dua kelompok yang bertikai di tubuh Sinode GKLB terus meruncing menyusul “perang” statemen antara pengurus Sinode dan pengurus PJM-PB.
Konflik berkepanjangan itu dipicu adanya aktifitas massa jemaat pendukung Pdt. J. Diang, yang membentuk organisasi keagamaan Persekutuan Jemaat-Jemaat Mandiri Protestan Banggai (PJM-PB). Sinode menuding kelompok tersebut tidak bisa beraktifitas, apalagi telah terbit surat edaran dari Dirjen Bimas Kristen tentang larangan membentuk sinode baru di daerah.
Namun, PJM-PB punya alasan yang jelas. Menurut pimpinan PJM-PB Yerry Sudara SH, kepada Pantau belum lama ini, organisasi itu bukan sinode, melainkan persekutuan. Tujuanya adalah untuk pelayanan semata bagi setiap anggota jemaat dalam beribadah. Bahkan, organisasi tersebut memiliki akte pendirian dan sudah di daftarkan pada pemerintah. Ia justeru mempertanyakan kepengurusan Sinode GKLB.
Untuk bersatu kembali di sinode kata dia, sudah sulit diwujudkan. Namun untuk bisa menjernihkan permasalahan agar pelayanan berjalan lancar secara berdampingan dengan harapan membuahkan berkat, tentunya PJM-PB bersedia untuk melakukan pertemuan dan dialog bersama MPH Sinode GKLB.
Ia juga meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat stetemen yang sifatnya provokatif, yang bisa meresahkan warga jemaat dan masyarakat.
Sementara itu Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Kristen Di Luwuk Banggai (MPHS-GKLB) Pdt. Lewi Lalangi kepada Pantau baru-baru ini menyatakan, persoalan Sinode yang sudah menahun tersebut, akan di bawa pada Sidang Raya di Mamasa Sulawesi Barat. Sebab kata dia, sudah berapa kali dilakukan perundingan yang di mediasi pihak pemerintah, termasuk oleh Kodim 1308 L/B berapa waktu lalu, namun mengalami jalan buntu.
Pertemuan di Mamasa tersebut berlangsung sejak tanggal 17-25 Novemper 2009, yang dihadiri pimpinan gereja seluruh Indonesia, termasuk dari negara-negar Eropa.@ ismail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar