Selasa, 09 Maret 2010

Penembakan teroris dan kedatangan obama


JAKARTA (Pos Kota) – Indonesia seperti sedang cari muka dari Amerika Serikat menjelang kedatangan Presiden Obama. Hal ini terbukti dengan peningkatan aktivitas pengejaran terhadap pelaku teroris.

“Kesannya, dengan penangkapan teroris ini pemerintah Indonesia ingin menunjukkan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa Indonesia sukses memberantas teroris,” kata pengamat intelijen dan teroris, Soeripto.

Mantan anggota DPR dari FPKS ini melihat gerakan teroris Pamulang ini berbeda dengan yang selama ini bergerak di Indonesia. Mereka bergerak tidak berdasarkan garis komando.
“Sekarang modelnya asimetris terpencar-pencar dalam sel-sel sendiri-sendiri dan tidak mengandalkan garis komando lagi,” katanya. “Kelompok semacam ini mudah dimainkan inteligen asing untuk ditunjukkan kepada Obama.”

Namun berbeda dengan Soeripto, pengamat teroris UI Wawan Purwanto mengaku tidak memiliki data tentang keterkaitan teroris ini dengan rencana kedatangan Obama. “Sampai saat ini belum ada data maupun saksi yang mengarah ke sana,” katanya.

Meski demikian, kalau bicara kemungkinan bisa saja hal itu dikait-kaitkan. Namun yang pasti bila bicara saat ini belum ada petunjuk yang bisa dipegang. “Kalau bicara kemungkinan bisa saja tapi datanya belum ada,” katanya.

Kalau soal kaitan dengan teroris yang pernah ada di Indonesia, Wawan mengatakan hal itu saling berhubungan meskipun namanya berbeda. “Kalau itu ada data-data yang mendukung, cara bekerja, pergerakan mereka dan beberapa hal lain ada kesamaan. Meski selalu muncul dengan beda nama,” tambahnya.

Hal sama dikemukakan Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme Menko Polhukam, Ansyaad Mbai. Menurutnya sangat jelas kaitan antara teroris yang tertembak di Pamulang dan pengejaran di Aceh saat ini. “Meski demikian kita harus menunggu kepastiannya dari Mabes Polri,” katanya.

Al Haidar, pengamat troris lainnya juga sependapat bahwa penembakan di Pamulang merupakan pengembangan dari Aceh. Bahkan pemasok senjata yang digunakan kelompok ini merupakan pasokan dari Pandeglang.

Disebutkan pula, teroris yang tertangkap dan juga tertembak di Pamulang mempunyai target Jakarta. “Biasanya memang seperti itu, mereka akan mendekati target untuk menyusun operasinya,” jelasnya. “Kalau targetnya Jakarta, mereka bisa berkumpul di Tangerang, Banten atau Bogor.”

BELUM BERUBAH

Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Departemen Luar Negeri belum ada pemberitahuan tentang perubahan rencana kunjungan Obama ke Indonesia pertengahan Maret ini, menyusul penggerebekan teroris di Pamulang dan Aceh.

“Justru dengan pengungkapan kasus teroris ini menunjukan kesan positif bagi AS dan negara lainnya tentang keseriusan Indonesia dalam menumpas jaringan teroris,” kata Juru Bicara
Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah yang dihubungi di Jakarta, Selasa (9/3) malam.
Ia mengatakan pengungkapan kasus teroris itu tidak akan mempengaruhi kedatangan Obama ke Indonesia. “Sampai sekarang kami masih melakukan persiapan protokoler maupun substansi dari kunjungan kenegeraan tersebut,” katanya.

Dalam sehari kemarin, terjadi penyergapan pelaku teroris di kawasan Pamulang, Tangerang. Penggerebkan pertama terjadi di ruko di Jl. Siliwangi nomor 6. Dari penggerebekan di tempat itu seorang yang dikenali bermana YI alias M tewas tertembak. Dari tangannya ditemukan sebuah revolver dengan enam peluru, satu diantaranya sudah ditembakkan.
Pada waktu yang hampir bersamaan, penggerebekan kedua terjadi di Jl. Setiabudi 15 Pamulang Barat. Dua orang di atas sepeda motor tewas tertembak. (winoto/johara/B)

Bookmark  and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar