Kamis, 03 Juni 2010

ISRAEL DEPORTASI 10 WNI

Israel Deportasi 10 WNI

* Kamis, 3 Juni 2010 | 09:17 WIB

* Cetak Artikel
* Kirim Artikel

Dua WNI Kena Luka Tembak
JAKARTA - SURYA- Sepuluh dari 12 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di kapal Mavi Marmara akhirnya dibebaskan Israel, Rabu (2/6).

Mereka ditahan di penjara sipil Kota Besherfa, Israel, sejak Senin (31/5) lalu. Ke-10 WNI tersebut, bersama 118 sukarelawan internasional lainnya, tiba di perbatasan Israel dengan Yordania, pagi hari waktu setempat atau sekitar pukul 11.30 WIB.

Dengan diangkut lima bis dari pemerintah Yordania, mereka menyeberangi Jembatan Allenby. Jembatan ini membentang di atas Sungai Yordan, yang menghubungkan Yordania dengan Tepi Barat.

Sementara dua WNI lainnya masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka akibat serangan militer Israel, Senin (31/5).

Ke-12 WNI beserta 671 sukarelawan dan berbagai negara hendak memberikan bantuan kemanusiaan pada warga Palestina di Jalur Gaza dalam misi Freedom Flotilla. Saat hendak menembus barikade militer Israel, sekitar 65 km dari lepas pantai Gaza, kapal Mavi Marmara yang mereka tumpangi diserang militer Israel.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat berbincang melalui telepon Ferry Nur, salah seorang relawan dari Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina (Kispa). Ferry menuturkan yang mereka alami selama di Mavi Marmara.

“Kita bersyukur 10 WNI tiba dengan selamat di Yordania dan dalam kondisi sehat,” ujar SBY.

Setelah berbincang dengan Ferry, Presiden menginstruksikan pada Dubes RI di Amman, Zainulbahar Noor, untuk menangani mereka dengan baik. Untuk sementara ke-10 WNI tersebut ditampung di Hotel Sheraton Amman.

Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal menjelaskan, dua WNI yang terluka bernama Okvianto Baharudin dari Kispa dan Surya Fahrizal dari Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah.

Namun Dino tidak menjelaskan di antara keduanya yang menderita luka tembak di kaki dan tangan dan yang menderita luka tembak di dada.

Sebelumnya, Ketua Presidium Mer-C, Jose Rizal Jurnalis menyebutkan saat ini Okvianto dirawat di RS Barzilay, Askelon dan Surya di RS Rambam, Haifa.

Diperlakukan Kasar

Aktivis yang dibebaskan berasal dari 12 negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Antara lain Malaysia, Indonesia, Bahrain, Kuwait dan Pakistan.

Hingga kini ratusan aktivis yang bergabung dalam misi Feedom Flottila masih berada di penjara dan Israel berjanji akan menuntaskan deportasinya.

Dese Susilo Pramono Paeh:


Para tahanan yang dibebaskan mengaku diperlakukan kasar dan dipermalukan oleh tentara Israel. Tak hanya itu, tentara Israel membatasi makanan, minuman, jam tidur dan tidak diperbolehkan menggunakan toilet.

“Tentara Israel memperlakukan secara kasar semua tahanannya, baik perempuan, laki-laki maupun anak-anak,” ujar Walid al-Tabtabai, aktivis asal Kuwait.

Tentara Israel juga tega menodongkan senjatanya ke kepala bayi berusia satu tahun agar kapten kapal mau menghentikan kapalnya.

“Mereka mengacungkan senjata di depan orangtuanya yang berasal dari Turki. Bocah itu dijadikan sandera,” ujar Sabrina, aktivis asal Aljazair.nkcm/ap/bbc/tis

Dibaca: 146 kali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar